Rabu, 09 Maret 2011

Cerita Cinta Pendek

Kami adalah sepasang tak bernyawa yang terpaksa hidup dan bicara untuk sekedar bercerita. Ya, kami benda mati, panjang, jarang berujung dan kadang-kadang membosankan. Kami kadang-kadang hitam legam dibalur oli, sering juga patah-bersambung. Tak pernah berdiri-atau mungkin bisa dikatakan kami selalu terbaring pasrah berlandaskan kayu-kayu (mungkin kemarin sudah berganti dengan pilar-pilar beton. Kami tak punya atap untuk sekedar berteduh ketika hujan kejam turun atau matahari sedang giat-giatnya mengeringkan jemuran ibu-ibu dibelakang stasiun. Pengangguran, itu yang dikatakan teman-teman kami. Ah, peduli setan.
Sebut saja kami El dan Er. Begitulah ketika aku bertemu dan berkenalan tempo hari di Jatinegara. El mirip sekali dengan Er. Aku sempat menyangka mereka saudara kembar. Er menolak disebut mempunyai hubungan keluarga dengan El. Aku tertawa melihat mereka yang sudah sekian lama berdua tak terpisahkan dan begitu dekat namun masih saja bertengkar hal-hal yang sepele. Hari itu senja sudah cukup gelap. Kami bertiga masih bercakap-cakap dengan sesekali disela beberapa kereta listrik dan gerbong-gerbong ke arah timur.
El memulai bercerita, dia sendiri sudah lupa kapan dia lahir dan kemana orang tuanya. Aku melirik Er, dia pun Cuma berkata “Idem”. Hahaha. El tahu-tahu sudah sekurus itu, berat badannya tak bisa dibilang ideal, begitu juga ketika kutaksir diam-diam berat si Er. Ah, bagaimanapun juga puskesmas menjadi tempat yang asing buat kedua teman baruku ini. Sesekali aku melempari Er yang cukup pendiam dengan kerikil. Ia berteriak kecil.
Cerita mengalir kembali, El bangun lebih pagi daripada Er. Walaupun Er menyangkal bahwa selisih bangun paginya hanya tak lebih dari semenit. Tidur menjadi barang langka bagi mereka. Terlebih kemarin ketika musim lebaran tiba. Seolah mereka tak pernah tidur. Tertindih menjadi hobi mereka mau tak mau. Entah sejak kapan juga mereka sudah lupa.
Er antusias sekali ketika bercerita tentang hawa sejuk di daerah Jawa Timur sana. Dikanan kiri mereka adalah hutan. Ah, pokoknya menyenangkan ketika kami sadar kami terbangun di daerah itu, kata Er. El menimpali memang indah tapi sama saja, kadang ada orang iseng yang memukul mereka dengan linggis dan pernah kejadian mereka digergaji hidup-hidup. Untung saja ada petugas baik hati yang menyelamatkan mereka.
Namun El menjadi sangat sedih ketika ingat bagaimana dia terbangun dan sadar-sadar telah terinjak sepuluh gerbong di suatu pagi di daerah Kebumen. Dan parahnya, Er hanya telungkup disebelahnya, diam tak bergerak. Ia khawatir sekali saat itu. Dan ingat betul El saat itu, baru setelah menjelang pukul 4 sore, Er tertawa akibat dikencingi kucing liar di stasiun Kebumen. Er tersenyum kecut mendengar cerita itu. Kemudian membalasnya dengan cerita bagaimana El ketakutan tiap sadar terbangun di terowongan antara Bandung dan Jakarta. Mereka pun ribut sendiri, dan obrolan kami sekali lagi dipotong oleh Kereta Eksekutif jurusan Jatinegara-Surabaya. El dan Er berteriak dengan keras. Hahahaha. Aku tertawa.
Kemudian obrolan kami menjadi serius. Aku salah bertanya dan entah kenapa El tiba-tiba berbisik kepadaku. Dia suka Er. Aku terkejut. Kemudian El meneruskan, entah sampai kapan mereka bisa sedekat ini. Dan kenapa waktu mereka berdua banyak dihabiskan dalam diam dan tidur panjang. Er nampak curiga dengan apa yang El dan aku bicarakan. Aku pun cuma tersenyum ketika kawanku datang. Aku pamit dengan El dan Er yang sampai aku pergipun, aku masih belum bisa membedakan keduanya.
Dalam angkot, aku baru sadar. Kadang kita sering melupakan siapa saja di dekat kita dan baru sadar kalau mereka selalu ada buat kita. Ah El dan Er. Semoga kalian tetap sabar dilindas roda-roda gerbong dan semoga kalian bisa menjadi pasangan paling romantis.

Cara pasang jam di blogger

Banyak sekali sahabat blogger baru yang menanyakan bagaimana cara pasang jam di blogger, aksesoris ini ternyata banyak juga peminatnya terutama kau hawa yang sangat mengetahui akan arti kecantikan yang akan dituangkan dalam sebuah blog. Jujur om sangat tidak menyarankan untuk memasang jam pada blog kalian, selain bikin lambat page load juga kurang terlalu berguna, coba baca artikel om sebelumnya 17 Tips agar halaman blog tampil Profesional. Walaupun sudah banyak para blogger yang mengetaui cara pasang jam ini tapi tidak begitu bagi blogger pemula yang baru memulai membuat blog tentu perlu tahapan dan bimbingan jadi gak ada salahnya untuk memasang aksesoris ini jika dirasa berguna :). Layanan gratis aksesori jam sangat banyak, namun kali ini om hanya menjelaskan cara pasang jam menggunakan layanan gratis dan paling banyak digunakan http://www.clocklink.com/

Langkah-langkah pasang jam di blogger sebagai berikut:

1. Klik alamat http://www.clocklink.com/
2. Kemudian pilih tab Gallery atau klik aja disini http://www.clocklink.com/gallery.php 
3. Pilih Gallery sesuai selera atau tema blog, misalnya sobat memilih animal lalu klik link "animal" tersebut
4. Pilih gambar yang ingin sobat gunakan, lalu klik "view html" dibawah gambar jam.
5. Kemudian akan keluar halaman box lisensi dari layanan ClockLink, pilih aja tombol "Accept"
6. Pada halamat box selanjutnya kalian dapat memilih salah satu code, sebaiknya pilih kode yang atas.
7. Copy atau Simpan kode yang telah dipilih untuk sementara waktu
8. Lalu kembali masuk kehalaman blogger, pilih Elemen halaman -> Tambahkan sebuah Elemen Halaman -> pilih HTML/JavaScript -> lalu Copy/Paste code tersebut, dan jangan lupa disimpan
9. Selesai :) dan lihat hasilnya.

Contoh jam :


Selamat mencoba dan happy Blogging :)